Kamis, 25 Desember 2014

Puisi Tanggung Jawab Sebagai Anak



Tanggung Jawab Sebagai Anak

Aku adalah seorang anak
Belajar adalah tanggung jawabku
Membantu orangtua adalah kewajibanku
Semua itu ku lakukan dengan penuh keikhlasan

Walau ku terkadang malas
Tapi ku selalu ingat kepada perintah orangtuaku
Yang mengajariku sejak kecil
 Agar untuk rajin dan jangan jadi orang pemalas

Aku kebanggaan orangtuaku
Tak lelah untuk menggapai cita-citaku
Rajin adalah pelopor hidupku
Kebahagiaan mereka adalah tujuanku 

Gadis Buta Penjual Bunga



Gadis Buta Penjual Bunga

Pada suatu hari hiduplah seorang gadis cantik nan jelita anak dari seorang penjual bunga di pinggir jalan. Gadis cantik itu bernama Pelita namun ia memiiki kekurangan yaitu ia buta karena kecelakaan. Ia tinggal bersama ibunya karena ayahnya telah meninggal dunia karena kecelakaan. Pelita bersekolah di Sekolah Luar Biasa Bangsa. Ia belajar membaca dan lainnya. Pelita adalah anak yang pintar dan suka menolong. Selepas ia selesai sekolah Pelita membantu Ibunya untuk berjualan bunga. Dengan Pelita rajin membantu ibunya berjualan bunga, ia hafal macam-macam bunga yang dijual ibunya dari harum dan bentuknya dengan keterbatasannya.
Suatu ketika Pelita sedang berjualan ada seorang perempuan separuh baya yang membeli setangkai bunga mawar putih. Dengan ceria Pelita melayani pembeli itu. Namun pembeli itu meminta untuk dikirimkan setangkai bunga mawar putih segar ke Rumah Sakit Harapan Bunda setiap harinya. Pelita pun dengan semangat menyetujui permintaan perempuan separuh baya tersebut.
Di pagi hari yang cerah Pelita bersiap-siap berangkat sekolah dan mengantar bunga mawar putih ke Rumah Sakit Harapan Bunda bersama ibunya. Terjadilah kecelakan di persimpangan jalan menuju Rumah Sakit Harapan Bunda, dengan perasaan terkejut ibu Pelita menghampiri orang yang mengalami kecelakaan tersebut. Dengan perasaan kaget ternyata orang tersebut adalah perempuan separuh baya yang memesan bunga mawar putih untuk diantarkan ke Rumah Sakit Harapan Bunda. Dengan sigap ibu Pelita dan warga sekitar membawa perempuan separuh baya tersebut ke rumah sakit. Karena perempuan tersebut kehilangan banyak darah, maka perempuan itu membutuhkan darah yang sama dengannya. Pelita pun mengajukan diri sebagai pendonor darah untuk perempuan separuh baya tersebut. Namun ibu Pelita sempat melarang keputusan yang Pelita ambil. Dengan alasan pasti Ibu Pelita mengizinkan untuk Pelita mendonorkan darahnya. Selepas Pelita mendonorkan darahnya, ia dan ibunya kembali pulang ke toko bunganya.
Keesokkan harinya Pelita berpamitan untuk berangkat ke sekolah kepada ibunya, namun ada sebuah mobil tepat berhenti didepan toko bunga Pelita. Seseorang turun dari mobil tersebut dan menghampiri Pelita dan ibunya. Seseorang itu memberikan uang dalam jumlah yang sangat besar dan seseorang tersebut mengatakan bahwa itu adalah tanda terimakasih atas darah yang telah didonorkan Pelita untuk perempuan separuh baya. Pelita dan ibunya pun terdiam. Dengan cepat seseorang itu meninggalkan toko bunga Pelita. Pelita dan ibunya merasa tidak berhak untuk menerima uang yang jumlahnya sangat banyak. Bergegas Pelita dan ibunya pergi menuju Rumah Sakit Harapan Bunda tempat perempuan separuh baya itu di rawat. Sampailah Pelita dan ibunya didepan kamar perempuan itu, dan masuk melihat perempuan itu berbaring lemah ditempat tidurnya. Dengan alasan yang pasti Pelita dan ibunya menolak untuk menerima uang tersebut. Terucaplah kata terimakasih dari perempuan separuh baya untuk Pelita. Pelita pun mengatakan bahwa tidak semua tindakan bisa dibayar dengan uang, dengan keikhlasan yang tulus Allah akan menggantikannya kelak.

Hebatnya Seorang Ibu



Hebatnya seorang ibu
Ketika ibuku telah meninggalkanku pergi jauh dan tak kan kembali lagi karena takdir telah menentukan. Bagiku ibu adalah segalanya, ibu ku sebut segalanya karena perjuanganya itu sangatlah tak ternilai bagiku, di saat aku sedih dia selalu ada di saat aku bahagia dia selalu ada dan di saat aku sakitpun dia selalu ada, dan hebatnya dia ketika aku sakit ibu memperjuangkan ku hingga ku sehat kembali. Hadirnya ibu sangatlah sempurna untuk hidup ini berawal dari bayi yang tak berguna bagi siapapun hingga ku beranjak dewasa menjadi sekarang ini, jika aku tanpamu mungkin aku sekarang bukanlah manusia. Ibu dirimu pemberi kasih sayang terbaik untuk ku. Ibu kalau suatu saat kau meninggalkanku aku pasti sangat sedih dan merasa kesepian di dunia ini, namun aku tak ingin itu terwujud dan menjadi kenyataan karena kau lah yang selalu disampingku. Saat kau pergi aku selalu mengingat kisah-kisah waktu ibu masih hidup dan disampingku.
Aku selalu teringat kisah-kisah kita dimana saat berjalan-jalan dan bersenang-senang kau lah sebagian hidupku dan sekarang kau telah meninggalkanku tanpa kasih sayangmu lagi. Ibu hidupku lebih berarti jika ada sosok dirimu di waktu itu, namun semuanya kini hanya tinggal kenangan yang aku rasakan. Betapa aku sangat merasakan kehilangan dan menyakitkan saat semuanya menghilang. Aku hanya bisa merenung dan mengingat kebahagiaan kebahagiaan yang pernah kita lalui. Oh ibu aku sangat membutuhkankanmu di dunia ini untuk mengajari ku apa yang belum pernah aku pelajari, aku ingin suatu saat ibu hadir dalam kehidupanku, walaupun hanya sesaat tapi dalam hati kecilku aku sangat ingin melihatmu kembali dengan keadaan nyata dan bahkan bisa menemani ku sampai aku pergi dari dunia ini dan bisa bersama sama lagi di surga nanti.
Ibu aku kangen kamu, ya walau aku hanya bisa berharap tetapi aku selalu mendoakan yang terbaik supaya ibu bisa bahagia di sana selamanya. Maafkan anakmu ini ya bu, yang belum bisa bahagiakan ibu di dunia. Aku sangatlah berterimakasih kepadamu bu, walaupun kata terimakasih ini tidak dapat menggantikan semua jerih payahmu, tapi hanya kata ini yang bisa aku ungkapkan untuk saat ini karena kau hanya tinggal kenangan dalam hidupku. Tuhan, sukseskanlah aku, hebatkanlah aku dan jadikanlah aku ini seperti apa yang ibu ku harapkan.

Puisi Cerita Hati



Cerita Hati
Indah dan bahagia
itu dahulu
Kelam dan sedih
itu sekarang
Apakah kamu tahu ?
                                                Kenangan masa lalu
                                                terlintas di pikiran
                                                Namun tak bisa digapai lagi
                                                pergi dan berlalu begitu cepat
Perasaanku hancur
Apakah kamu tahu ?
Teiris hati ini melihatmu dengannya
Kamu bahagia, tetapi aku tidak

Puisi Air



Air

Warnamu yang begitu jernih
Hari-hari ku pun tak bisa jika tanpamu
Setiap saat ku pasti kan membutuhkan mu
Walau hanya setetespun

Tubuh ini akan terasa sakit jika tanpa hadirmu
Bukan hanya ku yang sangat membutuhkanmu di dunia ini
 Tetapi juga sangatlah penting bagi mereka
Tumbuhan-tumbuhan, hewan dan makhluk hidup lainnya

Kaulah segalanya untuk hidup ini
Aku tidak tau harus berkata apa jika tanpa mu
Terima kasih air kau sangatlah berguna
Untuk siapa pun dan dimana pun