TUGAS 1
KELOMPOK 2
Materi 1-5

Nama Kelompok :
Doni (13214239)
Hermawan Prabowo (14214954)
Muklis Anwarudin (17214625)
Niko Ardian (17214945)
Riko Nurman (19214398)
Kelas : 4EA32
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
JAKARTA
2017
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap tanda rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini yang membahas mengenai komunikasi bisnis.
Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas softskill komunikasi
bisnis.
Penulis menyadari bahwa didalam penyelesaian makalah ini terdapat
banyak kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan data dan kemampuan
penulis yang masih dalam tahap belajar. Untuk itu penulis sangat
meghagai setiap saran dan kritik untuk perbaikan dan pengembangan
makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna untuk
mahasiswa/i Univesitas Gunadarma pada khususnya dan pihak yang akan
menggunakan makalah ini untuk berbagai hal pada umumnya, dan sekaligus
dapat bermanfaat untuk mahasiswa/i Universitas Gunadarma.
Bekasi, 5 Oktober 2017
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi
merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat
sehari-hari. Dengan berkomunikasi kita dapat melakukan hal apa saja
termasuk berbisnis. Pada dasarnya komunikasi terbagi menjadi dua macam
yaitu komunikasi verbal dan komunikasi non verbal. Dalam dunia bisnis
komunikasi yang digunakan pun sama yaitu komunikasi verbal dan non
verbal. Walaupun bentuk komunikasinya berbeda tapi tujuannya tetap sama
yaitu untuk penyampaian dan pengiriman pesan.
Penyelenggaraan
komunikasi dengan pasar, merupakan suatu syarat mutlak bagi setiap
produsen yang menghasilkan produk secara besar-besaran yang ditujukkan
pada konsumen yang tidak dikenalnya.Penyelenggaraan komunikasi dengan
pasar juga berarti suatu syarat mutlak bagi setiap pengusaha yang ingin
menjamin kelangsungan hidup perusahaannya dan terus maju berkembang.
Dalam
lingkungan bisnis, ada aneka sarana komunikasi perdagangan yang dapat
dipergunakan para pengusaha untuk berkomunikasi dengan masyarakat
konsumen. Sarana-sarana komunikasi perdagangan yang tersedia antara lain
adalah dalam wujud pengiriman surat, pengiriman kawat, percakapan
telepon, kunjungan pribadi, dan lain-lain.
Jenis-jenis
sarana komunikasi perdagangan yang disebutkan tadi hanya sesuai
bilamana dipergunakan dalam daerah pemasaran barang dan jasa yang ruang
lingkupnya terbatas.
Untuk
berkomunikasi dalam suatu daerah pemasaran yang sangat luas, dimana
calon konsumen kita jumlahnya beribu-ribu bahkan mungkin mencapai jutaan
atau puluhan juta orang, kita memerlukan sarana komunikasi pemasarn
khusus seperti periklanan. Karena periklanan dalam rangkaian usaha yang
dilakukan setiap pengusaha merupakan suatu alat pemasaran yang bidang
geraknya justru terletak dalam bidang komunikasi massa.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dasar komunikasi dan komunikasi bisnis ?
2. Apa yang dimaksud peranan komunikasi dalam dunia bisnis ?
3. Apa yang dimaksud kumunikasi dalam organisasi ?
4. Apa yang dimaksud jenis-jenis komunikasi ?
5. Apa yang dimaksud teknologi informasi dalam komunikasi bisnis ?
C. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari makalah ini adalah :
1. Menjelaskan tentang dasar komunikasi dan komunikasi bisnis.
2. Menjelaskan tentang peranan komunikasi dalam dunia bisnis.
3. Menjelaskan tentang komunikasi dalam organisasi.
4. Menjelaskan tentang jenis-jenis komuikasi.
5. Menjelaskan tentang teknologi informasi dalam komunikasi bisnis.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Dasar Komunikasi dan Komunikasi Bisnis
1. Pengertian dan cakupan komunikasi
Kata
komunikasi berasal dari bahasa latin "communicare" yang berarti
memberi, mengambil bagian atau meneruskan sehingga terjadi sesuatu yang
umum (common), sama atau saling memahami. Dalam perkembangannya
komunikasi kemudian didefinisikan sebagai transfer pesan antara dua
orang atau lebih. Sedangkan simamora mendefinisikan komunikasi sebagai
pengumpulan, pemilihan" pembentukan dan penyampaian symbol antara
individu untuk menciptakan makna melalui suatu proses.
Elemen komunikasi terdiri dari :
Ø Sumber infomasi (source) adalah orang yang menyampaikan pesan.
Ø Encoding
adalah suatu proses dimana system pusat syaraf sumber informasi
memerintahkan sumber informasi untuk memilih simbol- simbol yang dapat
dimengerti yang dapat menggambarkan pesan.
Ø Pesan
( Message ) adalah segala sesuatu yang memiliki makna bagi penerima.
Pesan merupakan hasil akhir dari proses encoding. Pesan ini dapat berupa
kata - kata ekspresi wajah, tekanan suara, dan penampilan.
Ø Media adalah cara atau peralatan yang digunakan untuk menyampaikan pesan kepada penerima.
Ø Decoding
adalah proses dimana penerima pesan menginterpretasikan pesan yang
diterimanya sesuai dengan pengetahuan minat dan kepentingannya.
Ø Feedback
( Umpan balik ) adalah respon yang diberikan oleh penerima pesan kepada
pengirim sebagai tanggapan atas informasi yang dikirim pesan.
Ø Hambatan
(noise ) adalah berbagai hal yang dapat membuat proses komunikasi tidak
berjalan dengan efektif . Hambatan tersebut dapat berupa hambatan
verbal, nonverbal, fisik atau lingkungan
2. Unsur – unsur dalam komunikasi
Terdapat beberapa unsur komunikasi, antara lainnya adalah :
1. Komunikator
Komunikator
merupakan pihak yang bertindak sebagai pengirim pesan dalam proses
komunikasi. Dengan kata lain, komunikator adalah seseorang atau
sekelompok orang yang memiliki inisiatif untuk menjadi sumber dalam
sebuah hubungan atau interaksi.
Komunikator
tidak hanya berperan sebagai pengirim pesan saja. Akan tetapi juga
memberikan sebuah respon atau tanggapan dan menjawab dari proses
komunikasi yang sedang berlangsung. Baik itu secara langsung maupun
tidak langsung.
2. Pesan atau Informasi
Pesan
atau informasi merupakan keseluruhan apa yang disampaikan oleh
komunikator. Pesan bisa berupa sebuah kata-kata, tulisan, gambaran, atau
sebuah perantara lainnya.
Pesan
ini mempunyai inti, yaitu mengarah pada usaha untuk mengubah sikap dan
tingkah laku orang lain. Inti pesan akan selalu mengarah kepada tujuan
akhir komunikasi tersebut.
3. Sarana Komunikasi atau Channel
Sarana komunikasi atau channel dapat disebut dengan media yang digunakan sebagai penyalur pesan dalam sebuah proses komunikasi.
Pemilihan sarana atau media dalam proses komunikasi tergantung pada sifat berita yang akan disampaikan.
4. Komunikan atau Receiver
Komunikan
adalah sebutan bagi orang yang menerima pesan atau berita yang
disampaikan oleh komunikator. Komunikan dapat terdiri dari satu roang
atau lebih dan bisa pula dalam bentuk kelompok.
Dalam
sebuah proses komunikasi, komunikasi merupakan elemen penting karena
dialah yang menjadi sasaran komunikasi dan bertanggung jawab untuk bisa
mengerti pesan yang disampaikan dengan baik dan benar.
5. Umpan Balik atau Feedback
Umpan
balik bisa diartikan sebagai jawaban komunikan atas pesan yang
diberikan oleh komunikator kepadanya. Pada komunikasi yang dinamis,
komunikator dan komunikan akan terus menerus bertukar peran.
6. Dampak atau Effect
Dampak
adalah efek perbedaan yang dialami oleh komunikan sebelum dan sesudah
menerima pesan. Apabila sikap dan tingkah laku komunikan berubah sesuai
dengan isi pesan, maka komunikator telah berhasil dengan baik.
Dampak atau effect sesungguhnya dapat dilihat dari personal opinion, public opinion, ataupun majority opinion.
Namun semua itu mengarah kepada perubahan yang terjadi pada komunikan setelah menerima pesan yang disampaikan oleh komunikator.
3. Bentuk dasar dari komunikasi
Menurut bentuknya komunikasi dapat dikelompokkan menjadi komunikasi
nonverbal dan verbal.
a. Komunikrsi Nonverbal
Dibandingkan
denagn komunikasi verbal, komunikasi nonverbal lebih tidak terstuktur,
lebih sulit dipelajari, dan bersifat lebih spontan. Adapun beberapa
kelebihan dari komunikasi nonverbal dibandingkan dengan komunikasi
verbal yaitu: Lebih dapat dipercaya dan Lebih Efisien
b. Komunikasi Verbal
Terdapat
empat jenis komunikasi verbal yang selalu digunakan di limgkungan
bisnis yaitu : berbicara, menulis, membaca dan mendengarkan. Suatu
penelitian yang menggunakan kalangan bisnis sebagai respondennya.
Menunjukan
bahwa kaum bisnis mmggunakan sebagian besar waktunya untuk mendengarkan
(45%) dan berbicara (30%).Mereka menggunakan sisa waktunya untuk
membaca (16%) dan menulis (9%) hasil penelitian juga mengindikasikan
bahwa kalangan bisnis menggunakan tulisan dan bicara untuk mengirim
pesan dan mendengarkan serta membaca untuk menerima pesan.
4. Bisnis dalam pandangan komunikasi
Bisnis dalam pandangan komunikasi sebagai berikut :
Pertama,
karena semakin pesatnya kemajuan di bidang sain dan teknologi, sehingga
merangsang terciptanya sistem dan proses produksi yang efisien.
Produksi barang dan jasa sudah melampaui batas kebutuhan pasar dalam
negeri, sehingga perlu di ekspor.
Kedua,
karena teknologi telah mempercepat pembangunan sarana dan prasarana
transportasi, sehingga mobilitas sosial menjadi semakin cepat dan
tinggi.
Ketiga,
bersamaan dengan itu, kemajuan di bidang transformasi informasi
[komunikasi] juga berlangsung sangat pesat, sehingga informasi tentang
keadaan tertentu dapat disampaikan tanpa tergantung pada jarak
geografis. Bukan itu saja, kemajuan di bidang komunikasi [media massa]
telah mempengaruhi pola-pola bisnis antar manusia.
Fenomena inilah yang menyadarkan banyak orang betapa pentingnya memahami gejala komunikasi dalam rangka memahami gejala bisnis.
Jika
kita melihat bisnis dan komunikasi sebagai sama-sama suatu proses
sosial, kita akan sampai pada kesimpulan bahwa komunikasi adalah bisnis
dan, sebaliknya, bisnis adalah komunikasi. Artinya, pada tingkatan
gejala [fenomena], antara komunikasi dan bisnis merupakan gejala yang
terintegrasi.Tidak bisa dipisah-pisahkan. Bisnis dan komunikasi
sama-sama memulai kegiatannya dengan melakukan proses produksi
B. Peranan Komunikasi dalam Dunia Bisnis
1. Peranan Komunikasi dalam bisnis.
a. Penyelenggaraan Komunikasi dengan Pasar
Penyelenggaraan
komunikasi dengan pasar, merupakan suatu syarat mutlak bagi setiap
produsen yang menghasilkan produk secara besar-besaran yang dituukkan
pada konsumen yang tidak dikenalnya.
Untuk
berkomunikasi dalam suatu daerah pemasaran yang sangat luas, dimana
calon konsumen kita jumlahnya beribu-ribu bahkan mungkin mencapai jutaan
atau puluhan juta orang, kita memerlukan sarana komunikasi pemasarn
khusus seperti periklanan. Karena periklanan dalam rangkaian usaha yang
dilakukan setiap pengusaha merupakan suatu alat pemasaran yang bidang
geraknya justru terletak dalam bidang komunikasi massa.
b. Konsep Dasar dan Peranan Komunikasi
Komunikasi
pada umumnya diartikan sebagai hubungan atau kegiatan-kegiatan yang
kaitannya dengan masalah hubungan atau diartikna pula sebagai saling
tukar menukar pendapat. Komunikasi dapat juga diartikan hubungan kontak
antara manusia baik individu maupun kelompok.
Dalam
garis besarnya dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah penyampaian
informasi dan pengertian dari seseorang kepada orang lain. Apabila
dirumuskan, pada dasarnya komunikasi adalah pemberian dan penerimaan
informasi berupa pengetahuan dan pengertian dengan maksud untuk mengubah
partisipasi agar hal-hal yang diberitahukan itu menjdi milik bersama.
Jadi dengan singkat dapat dikatakan bahwa arti penting komunikasi adalah
sebagai sarana atau alat untuk menciptakan jalinan pengertian yang sama
dan serasi serta menimbulkan dasar tindakan serta dasar terbentuknya
kerja sama.
c. Peranan komunikasi dapat diformulasikan sebagai berikut :
a. Sebagai alat untuk menciptakan kesamaan pengertian.
b. Sebagai alat untuk menggerakkan perbuatan atau reaksi pesan (komunikator).
Pada dasarnya konsep dasar komunikasi meliputi :
a. Proses Komunikasi
b. Elemen-elemen Komunikasi
– Sender-write, speker, encoder (pengirim, penulis, pembicara, pembuat pesan)
– Message (pesan)
– Medium-letter, memo, report, speech, chart, etc (media surat, memo, laporan, materi pembicaraan, peta dan sebagainya)
– Receiver-reader, listener, perceiver, decoder (penerima, pembicara, pendengar, pengamat)
c. Motivasi untuk komunikasi
– Mengurangi ketidakpastian
– Memecahkan masalah
– Meningkatkan keyakinan
– Kontrol Situasi
– Balikan (feedback)
2. Tujuan dari komunikasi dalam bisnis
Tujuan dari komunikasi dalam bisnis adalah sebagai berikut :
•
Menciptakan pengertian yang sama atas setiap pesan dan lambang yang
disampaikan, dengan maksud apa yang kita sampaikan itu dapat dimengerti
oleh komunikan dengan sebaik-baiknya sehingga mereka dapat mengerti dan
mengikuti apa yang kita maksudkan.
•
Merangsang pemikiran pihak penerima untuk memikirkan pesan dan rangsang
yang ia terima, supaya gagasan tersebut dapat diterima orang lain
dengan pendekatan persuasif, bukan memaksakan kehendak.
•
Melakukan suatu tindakan yang selaras sebagaimana diharapkan dengan
adanya penyampaian pesan tersebut yaitu untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu.
•
Memahami orang lain, kita sebagai komunikator harus mengerti benar
aspirasi masyarakat tentang apa yang diinginkan, jangan mereka
menginginkan kemauannya.
3. Umpan balik dan bentuk bentuknya
1. Umpan Balik
Dalam
setiap kegiatan komunikasi merupakan kegiatan pengiriman dan penerimaan
lambang ataupun keinginan untuk mengubah pendapat orang lain yang
merupakan juga suatu usaha untuk mengadakan hubungan sosial. Pada
peristiwa lain, seorang pimpinan menegur anak buahnya karena berbuat
kesalahan sehingga anak buah tersebut menyesali perbuatannya. Pengarahan
dan teguran tersebut disamakan dengan pesan (message), sedangkan
tepukan tangan dinamakan umpan balik. Antara umpan balik dan pesan
terdapat hubungan sebab akibat (causalitas). Pesan (message) itu dapat
berbentuk bermacam-macam seperti pidato, pengarahan, intruksi, tugas,
perintah, analisis, dll. Pesan dapat juga berbentuk tulisan, lisan,
gambar-gambar dan bahkan demonstrasi atau penghargaan. Umpan balik (feed
back) pun dapat berbentuk bermacam-macam seperti hasil (pelaksanaan
suatu tugas), laporan, sikap yang timbul, pertanyaan, reaksi, dsb.
Sebagaimana pesan maka umpan balikpun dapat berupa tulisan, lisan,
peragaan, dsb. Umpan balik yang baik diperlukan syarat-syarat tertentu
antara lain :
1. Umpan balik hendaknya jujur
Umpan
balik yang tidak jujur bersumber pada kebiasaan untuk menyenangkan
orang lain, keinginan memberi nasihat, keinginan untuk menang dalam
argumentasi, malah lebih buruk lagi apabia ada keinginan untuk mengambil
muka, menjilat, dan menyakiti orang. Umpan balik seperti ini bukan saja
berguna tapi merusak.
2. Umpan balik hendaklah tentang sesuatu yang khusus dan jelas bukan sesuatu secara umum dan kabur.
3. Umpan
balik hendaklah mengenai sesuatu dimana orang yang bersangkutan dapat
berbuat apa-apa. Umpan balik tentang sesuatu di mana orang yang
bersangkutan tidak dapat berbuat apa-apa adalah umpan balik yang tidak
berguna dan malah bisa menimbulkan perasaan mendongkol.
4. Umpan
balik hendaklah jangan bersifat penilaian. Penilaian yang dimaksud
adalah judgement bukan evaluasi. Umpan balik yang bersifat penilaian
yang jujur sekalipun masih dapat menimbulkan akibat yang buruk, maka
sebaiknya umpan balik seperti itu dihindarkan.
5. Umpan
balik hendaklah deskriptif, sehingga betul-betul jelas .dalam hal ini
memerlukan gambaran apa yang dikehendaki jelas dan terang. Prinsip
deskriptif itu mengajarkan pula bahwa umpan balik hendaknya
mengungkapkan juga yang baik disamping sesuatu yang perlu diperbaiki
lagi. Dalam hal ini kita sering lupa selalu mengungkapkan yang buruk
tanpa menyatakan yang baiknya sehingga jarang sekali melihat titik-titik
terang dalam pengembangan seseorang.
6. Umpan
balik hendaklah bersifat hasil oriented dan bukan person oriented.
Dalam hal ini maka yang diutamakan bukan orangnya tetapi kerjanya.
7. Umpan balik hendaklah memperhatikan timing , tidak ada patokan tentang waktu.
2. Bentuk-bentuk Umpan Balik
Bentuk-bentuk umpan balik antara lain :
1. External Feedback
Umpan balik yang baik diterima langsung oleh komunikator dari komunikan.
2. Internal Feedback
Umpan
balik yang diterima komunikator bukan dari komunikan akan tetapi datang
dari pesan itu sendiri atau dari komunikator itu sendri.
3. Direct Feedback atau Immediate Feedback
Umpan balik langsung dalam suatu komunikasi, komunikan menggerakkan salah satu anggota badannya.
4. Indirect Feedback atau Delaiged Feedback
Dalam bentuk surat kepada redaksi surat kabar, penyiar radio, dll. Hal ini umpan balik membutuhkan waktu.
5. Inferential Feedback
Umpan
balik yang diterima dalam komunikasi massa yang disimpulkan sendiri
ioleh komunikator meskipun secara tidak langsung akan tetapi cukup
relevan dengan pesan yang disampaikan.
6. Zero Feedback
Artinya
bahwa komunikasi yang disampaikan oleh kemunikator kepada komunikan
meskipun komunikan menyampaikan umpan balik tersebut tidak dipahami oleh
komunikator.
7. Neutral Feedback
Umpan
balik yang netral berarti bahwa informasi yang diterima kembali oleh
komunikator tidak relevan dengan pesan yang disampaikan semula.
8. Positive Feedback
Komunikasi
yang disampaikan oleh komunikator kepada kemunikan mendapat tanggapan
positif, misalnya dengan adanya penerimaan pada pesan yang disampaikan.
9. Negative Feedback
Komunikasi yang disampaikan oleh kemunikator mendapat tantangan dari komunikan.
4. Kesalahpahaman dalam berkomunikasi
Missunderstanding
(kesalahpahaman) merupakan salah satu kendala komunikasi efektif dan
sangat berpeluang menciptakan konflik.Suatu kondisi salah paham biasa
dimunculkan ketika suatu informsi yang diterima oleh seseorang memiliki
makna atau esensi yang berbeda dari yang dimaksudkan oleh si pemberi
atau penyampai informasi.Kesalahpahaman ini banyak sekali bentuknya,
mulai dari hal- hal sepele dalam kehidupan sehari-hari, sampai
kesalahpahaman oleh kalangan elit politik yang menentukan kehidupan
orang banyak.
Salah
satu bentuk kesalahpahaman yang cukup “parah” adalah cultural
misunderstanding, atau kesalahpahaman kultural.Dalam hal ini, budaya dan
kebiasaan yang melekat menjadi penghalang terjalinnya komunikasi yang
efektif.Misalnya, seorang lelaki Sunda memiliki menantu pemuda Jawa.
Saat si menantu akan makan, demi kesopanan dan etika, dia menawari
mertuanya. Di Jawa, untuk menawari makan orang yg lebih tua, digunakan
kata “dhahar” yang artinya sudah sangat halus. Padahal, jika kata
“dhahar” ini digunakan untuk orang Sunda, artinya menjadi sangat kasar,
karena orang Sunda menggunakan kata “tuang” untuk kata makan yang paling
halus.
Rata-rata
kesalahpahaman memang terjadi pada komunikasi yang masih dasar, yakni
tahapan komunikasi yang menyenangkan.Dalam tahapan ini, komunikator dan
komunikan merasa masih belum perlu membahas masalah secara detail,
sehingga kadang terselip beberapa poin yang menjadi sumber
kesalahpahaman. Berbeda dengan tahapan lain, misalnya komunikasi untuk
hubungan yg lebih baik, yang walaupun kadang tetap ada yg namanya salah
paham, namun sudah dalam jumlah yang minimal.
5. Memperbaiki komunikasi dalam organisasi
Untuk
dapat melakukan komunikasi yang efektif diperlukan beberapa
persyaratan, antara lain : persepsi, ketetapan, kredibilitas,
pengendalian, dan kecocokan / keserasian.
Komunikasi yang efektif dapat mengatasi berbagai hambatan yang dihadapi dengan memperhatikan tiga hal sebagai berikut:
1. Membuat satu pesan secara lebih berhati-hati
2. Minimalkan gangguan dalam proses komunikasi
3. Mempermudah upaya umpan balik antara si pengirim dan si penerima pesan
C. Komunikasi dalam organisasi
1. Pola komunikasi bisnis
Secara umum pola kumunikasi (patterns of communication) dibedakan menjadi 2 saluran (Purwanto,2006:40-45), yaitu :
a. Saluran Komunikasi Formal
Dalam
struktur organisasi, garis, fungsional, maupun matriks, akan tampak
berbagai macam posisi atau kedudukan masing-masing sesuai dengan batas
tanggung jawab dan wewenangnya. Dalam kaitannya dengan proses
penyampaian informasi dari manajer kepada bawahan, pola transformasi
informasinya dapat berbentuk 3 pola yaitu:
1. Komunikasi dari atas ke bawah
Komunikasi
dari atas ke bawah (top-down)merupakan jalur komunikasi yang berasal
dari atas (manajer) ke bawah (karyawan) merupakan penyampaian pesan yang
dapat berbentuk perintah, instruksi, maupun prosedur untuk dijalankan
para bawahan dengan sebaik-baiknya. Menurut Katz dan Kahn, komunikasi ke
bawah mempunyai 5 tujuan pokok yaitu:
· Memberikan pengarahan atau instruksi kerja tertentu,
· Memberikan informasi kenapa pekerjaan itu harus dilaksanakan,
· Memberikan informasi tentang prosedur dan praktik organisasional,
· Memberikan umpan balik pelaksanaan kerja kepada para karyawan,
· Menyajikan informasi mengenai aspek ideologi dalam membantu organisasi menanamkan pengertian tentang tujuan yang ingin dicapai.
2. Komunikasi dari bawah ke atas
Atau
disebut buttom-up communicatin berarti alur pesan yang disampaikan
berasal dari bawah (karyawan) menuju ke atas (manajer). Pesan mula-mula
berasal dari para karyawan yang selanjutnya disampaikan ke jalur yang
lebih tinggi.
3. Komunikasi Horizontal
Atau
horizontal communication atau sering disebut komunikasi lateral
(lateral communication) adalah komunikasi yang terjadi antara
bagian-bagian yang memiliki posisi sejajar atau sederajat dalam suatu
organisasi. Tujuan komunikasi horizontal antara lain untuk melakukan
persuasi, mempengaruhi, dan memberikan informasi kepada bagian atau
departemen yang memiliki kedudukan sejajar.
4. Komunikasi Diagonal
Atau
diagonal communication melibatkan komunikasi antara dua tingkat (level)
organisasi yang berbeda. Contohnya adalah komunikasi formal antara
manager pemasaran dengan bagian pabrik, antara manager produksi dengan
bagian promosi, antara manager produksi dengan bagian akuntansi dan lain
sebagainya.
b. Saluran Komunikasi Informal
Dalam
jaringan komunikasi informal, orang-orang yang ada dalam suatu
organisasi, tanpa mempedulikan jenjang hierarki, pangkat, dan kedudukan
atau jabatan, dapat berkomunikasi secara luas. Meskipun hal-hal yang
mereka perbincangkan biasanya bersifat umum, seperti mengobrol tentang
humor yang baru di dengar, keluarga, anak-anak, dunia olahraga, musik,
acara film, dan sinetron tv, dan kadang kala mereka juga membicarakan
hal-hal yang berkaitan dengan situasi kerja yang ada dalam
organisasinya.
2. Mengelola komunikasi bisnis
Ada 2 hal yang perlu diperhatikan dalam mengelola komunikasi, yaitu :
1. Penanganan pesan-pesan yang bersifat rutin
Untuk dapat memaksimalkan manfaat dan meminimalkan biaya, seorang manajer perlu memperhatikan hal berikut ini:
1. Mengurangi jumlah pesan
2. Instruksi yang jelas
3. Mendelegasikan tanggung jawab
4. Melatih petugas
2. Penanganan Krisis Komunikasi
Cara
penanganan krisis di suatu perusahaan tentu berbeda dengan perusahaan
lain. Namun, munculnya krisis dalam suatu perusahaan dapat mempunyai
pengaruh terhadap masa depan produk maupun reputasi perusahaan
bersangkutan. Dalam kaitannya dengan krisis komunikasi tersebut, ada 2
falsafah dalam komunikasi yaitu:
1. Bersikap diam, tidak mengatakan sesuatu, atau
2. Katakan apa yang terjadi dan segera
Namun,
beberapa ahli hubungan masyarakat (public relation) menyarankan agar
perusahaan menangkis rumor yang beredar dalam masyarakat dengan cara
menjelaskan dengan cara apa yang menjadi masalahnya secara terbuka tanpa
ditutup-tutupi kepada public (masyarakat umum) dan
karyawan-karyawannya. Pada saat yang sama, perusahaan harus mencari
sumber masalahnya dan berusaha mengendalikannya. Satu hal yang paling
penting dalam menangani setiap kasus adalah mengusahakan agar pikiran
tetap dalam kondisi tenag, kalem, dan tidak gegabah. Tenang dalam artian
bahwa penanganan suatu kasus perlu pemikiran jernih dan tidak dalam
kondisi emosional. Suatu tanggapan yang rasional akan membantu
memberikan inspirasi untuk mempertinggi rasa percaya diri.
Dalam situasi krisis ekonomi, ada beberapa hal yang dapat dilakukan seperti :
1. Siapkan tim yang terampil atau cekatan dalam penanganan krisis
2. Usahakan agar manajemen puncak segera bertindak pada saat krisis terjadi
3. Ciptakan sebuah pusat informasi sebagai representasi perusahaan yang dilengkapi dengan berbagai peralatan elektronik komunikasi
4. Ceritakan suatu kejadian secara menyeluruh, terbuka, dan jujur. Jika memang ada yang salah segera mohon maaf
5. Tunjukkan keseriusahan perusahaan, bukan saja dalam pernyataan tetapi dalam wujud nyata.
3. Masalah komunikasi dalam organisasi.
Dalam berbisnis, Anda perlu berkomunikasi.Dalam
mengkomunikasikan bisnis, Anda mungkin punya masalah.Ada enam kendala
yang mungkin muncul dalam mengkomunikasikan bisnis Anda.Berikut ini
adalah rincian kendala itu.
1. Struktur komunikasi yang buruk
2. Penyampaian yang lemah
3. Penggunaan media yang salah
4. Pesan yang campur aduk
5. Salah audience
6. Lingkungan yang menganggu
D. Jenis jenis komunikasi
1. Komunikasi menurut penyampaiannya
Setiap
orang pasti selalu berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya karena
manusia selain sebagai mahluk individu juga sekaligus sebagai makhluk
sosial yang memiliki kebutuhan untuk berkomunikasi dengan sesamanya.
Namun tidak semua orang dapat terampil dalam berkomunikasi. Oleh karena
itu perlu dikenali berbagai cara penyampaian informasi. Seharusnya tidak
terlalu sulit untuk mengenali cara-cara penyampaian informasi dalam
komunikasi, karena pada dasarnya kita telah melakukannya di dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Komunikasi menurut kelangsungannya
Dalam
sebuah proses komunikasi yang dilakukan oleh dua orang ataupun lebih,
dapat diketahui interaksi antara kedua belah pihak atau lebih tersebut
sebagai mana berikut:
· Komunikasi
langsung : Proses komunikasi langsung maksudnya adalah bahwa komunikasi
yang dilakukan tanpa bantuan, campur tangan, perantara pihak lain
ataupun media komunikasi serta tidak dibatasi oleh jarak.
· Komunikasi
tidak langsung : Komunikasi tidak langsung dilakukan melalui perantara,
baik itu pihak ketiga atau bantuan alat-alat komunikasi lainnya.
3. Komunikasi menurut perilaku
Komunikasi
dipelari oleh manusia melalui proses kehidupannya, melaui belajar,
bersosial dan lain sebagainya yang tentunya akan secara otomatis
dipengaruhi oleh perilaku dan posisi seseorang didalam masyarakat,
berikut merupakan jenis komunikasi menurut perilakunya:
· Komunikasi
formal : Komunikasi formal biasanya terjadi dalam suatu organisasi,
komunikasi seperti ini biasanya sudah mempunyai aturan dan tata caranya
sendiri menurut rules dari organisasi atau perusahaanya.
· Komunikasi
informal : Komunikasi informal terjadi dalam suatu oraganisasi yang
tidak ditentukan dalam struktur organisai dan tidak dapat pengakuan
resmi yang juga tidak berpengaruh terhadap kepentingan organisasi yang
bersangkutan, misalnya adalah obrolan antar teman, desa-desus dan lain
sebagainya.
· Komunikasi
nonformal : Komunikasi nonformal adalah komunikasi yang terjadi antara
bersifat formal dan informal, yaitu komunikasi yang bertujuan dengan
pelaksanaan tugas pekerjaan organisasi.
4. Komunikasi menurut maksudnya
Menurut
maksud dilakukanya komuniksi ada beberapa komunikasi yang jika
diperhatikan dilakukan dengan maksud tertentu dari yang menyampaikan
informasi, inisiatif komunikator menjadi suatu penentu diantaranya
adalah:
1. Pidato
2. Ceramah
3. Wawancara
4. Memberi tugas atau perintah
5. Komunikasi menurut ruang lingkupnya
Ruang
lingkup terjadinya komunikasi merupakan batasan jenis komunikasi yang
sedang dilakukan.Maka dalam komunikasi menurut ruang lingkup dapat
dibedakan sebagai berikut.
1. Komunikasi Internal.
Komunikasi yang berlangsung dalam ruang lingkup atau lingkungan
organisasi atau perusahaan yang terjadi diantara anggota organisasi atau
perusahaan tersebut saja (komunikasi yang dilakukan orang dalam).
Didalamnya komunikasi internal dibagi lagi menjadi 3 macam yaitu:
1 Komunikasi vertikal
2 Komunikasi horizontal, dan
3 Komunikasi diagonal
2. Komunikasi Eksternal.
Komunikasi
eksternal merupakan komunikasi yang berlangsung antara organisasi
kepada pihak masyarakat yang ada di luar organissi atau perusahaan
tersebut.
Komunikasi dengan pihak luar dapat berbentuk :
1. Eksposisi, pameran, promosi, publikasi, dan sebagainya.
2. Komperensi pers
3. Siaran televise, radio, dan sebagainnya.
4. Bakti social, pengabdian pada masyarakat, dan sebagainnya.
Komunikasi
eksternal dimaksudkan untuk mendapatkan pengertian, kepercayaan,
bantuan dan kerjasama dengan masyarakat luas sehingga pihak yang
berkepentingan dapat berkontribusi terhadap perusahaan sekaligus
daerahnya
6. Komunikasi menurut aliran informas
Komunikasi yang didasarkan menurut aliran informasi dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Komunikasi satu arah, yaitu merupakan komunikasi yang berlangsung dari satu pihak saja.
2. Komunikasi
dua arah, yaitu merupakan komunikasi yang bersifat timbale balik, dalam
hal ini komunikasi diberi kesempatan untuk memberikan respons atau
feedbeck kepada komunikatornya.
3. Komunikasi ke atas yaitu merupakan komunikasi yang terjadi dari bawahan kepada atasan
4. Komunikasi ke bawah, yaitu meruakan komunikasi yang terjadi dari atasan kepada bawahan.
Komunikasi
kesamping, yaitu merupakan komunikasi yang terjadi diantara orang yang
memiliki kedudukan sejajar. Dengan demikian arah informasi tersebut akan
dianut sebagai bentuk interaksi komunikasinya.
7. Komunikasi menurut jaringan kerja
Di
dalam sebuah organisasi atau perusahaan komunikasi akan dapat
terlaksana menurut sistem yang ditetapkanya dalam jaringan kerja yang
dinanungi. Komunikasi menurut jaringan kerja ini dapat dibedakan menjadi
1. Komunikasi
jaringan kerja rantai : Komunikasi terjadi menurut saluran hirarchi
organisasi dengan jaringan komando sehingga mengikuti pola komunikasi
formal.
2. Komunikasi jaringan kerja lingkaran : Komunikasi terjadi melalui saluran komunikasi yang berbentuk seperti lingkaran.
3. Komunikasi jaringan bintang : Komunikasi yang terjadi melalui satu sentral dan saluranya yang dilalui lebih pendek
8. Komunikasi menurut peranan individu
Komunikasi
yang dilakukan seseorang atau individu kepada pihak-pihak lain baik
secara kelompok maupun secara individual. Dalam komunikasi ini peranan
individu sangat mempengaruhi keberhasilan proses komunikasinya. Ada
beberapa macam antara lain :
1. Komunikasi antara individu dengan individu yang lain
2. Komunikasi antara individu dengan lingkungan yang lebih luas
3. Komunikasi antara individu dengan dua kelompok atau lebih
9. Komunikasi menurut cara penyampaiannya
Menurut cara penyampaiannya, informasi dapat dibedakan menajadi 2 yaitu:
1. Komunikasi Lisan
o Yang
terjadi secara langsung dan tidak dibatasi oleh jarak, dimana dua belah
pihak dapat bertatap muka, misalnya dialog diantara 2 orang, wawancara,
rapat, dan sebagainya.
o Yang terjadi secara tidak langsung karena dibatasi oleh jarak, misalnya komunikasi lewat telepon, email, dan sebagainya.
2. Komunikasi tertulis
o Yang
dialkukan dalam bentuk surat dan dipergunakan untuk menyampaikan berita
yang sifatnya singkat, jelas tetapi dipandang perlu untuk ditulis
dengan maksud-maksud tertentu.
o Naskah, biasanya digunakan untuk menyampaikan berita yang bersifat komplek.
o Blangko-blangko, digunakan untuk mengirim berita dalam suatu daftar.
o Gambar dan foto, bila tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata atau kalimat.
o Spanduk, yang biasa digunakan untuk menyampaikan informasi kepada orang yang lebih banyak (massa)
Dalam
berkomunikasi secara tertulis, sebaiknya dipertimbangkan maksud dan
tujuan komunikasi itu dilaksanakan. Disamping itu perlu juga memikirkan
resiko dari komunikasi secara tertulis itu, misalnya aman, dapat
dipahami, dan menimbulkan pengertian yangberbeda dari yang dimaksud.
10. Komunikasi menurut jumlah pelaku dalam komunikasi tersebut
Komunikasi
yang selalu terjadi diantara sesama manusia baik individu maupun
kelompok. Jumlah dari orang yang berkomunikasi akan mempengaruhi proses
komunikasi itu sendiri, disamping sifat dan tujuan komunikasi itu
dilaksanakan. Untuk itu dapat dibedakan sebagai berikut :
· Komunikasi
perseorangan : Komunikasi yang terjadi secara perseorangan atau
individual antara pribadi dengan pribadi tentang permasalahan yang
bersifat pribadi juga
· Komunikasi
Kelompok : Komunikasi yang berlangsung dalam suatu kelompok atau group
tentang masalah – masalah yang menyngkut kepentingan banyak orang dalam
kelompok.
E. Teknologi informasi dalam komunikasi bisnis
1. Keuntungan menguasai teknologi informasi
Kemajuan
yang telah dicapai manusia dalam bidang Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) merupakan sesuatu yang patut kita syukuri karena dengan
kemajuan tersebut akan memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaan
dan tugas yang harus dikerjakannya. Namun, tidak semua kemajuan yang
telah dicapai tersebut membawa dampak positif. Diantara kemajuan yang
telah dicapai tersebut ternyata dapat membawa dampak negatif bagi
manusia. Dibawah ini akan dipaparkan dampak positif (keuntungan) dan
negatif(kerugian) dari penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) dalam bidang sosial, pendidikan, ekonomi, dan pemerintahan.
Keuntungan :
· Dalam Bidang Sosial
Kemajuan teknologi komunikasi yang cepat dapat mempermudah komunikasi antara suatu tempat dan tempat yang lain.
· Dalam Bidang Pendidikan
1. Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan pendidikan.
2. Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-learning yang semakin memudahkan proses pendidikan.
3. Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau kelas yang berbasisteleconference yang tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan.
4. Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar karena penerapan sistem TIK.
· Dalam Bidang Ekonomi
1. Semakin maraknya penggunaan TIK akan semakin membuka lapangan pekerjaan.
2. Bisnis yang berbasis TIK atau yang biasa disebut e-commerce dapat mempermudah transaksi-traansaksi bisnis suatu perusahaan atau perorangan
3.
Dengan fasilitas pemasangan iklan di internet pada situs-situs tertentu
akan mempermudah kegiatan promosi dan pemasaran suatu produk.
· Dalam Bidang Pemerintahan
1. Tenologi Informasi dan Komunikasi yang dikembangkan dalam pemerintahan atau yang disebut e-government membuat
masyarakat semakin mudah dalam mengakses kebijakan pemerintah sehingga
program yang dicanangkan pemerintah dapat berjalan dengan lancar.
2. e-government juga
dapat mendukung pengelolaan pemerintahan yang lebih efisien, dan bisa
meningkatkan komunikasi antara pemerintah dengan sektor usaha dan
industri.
3. Masyarakat
dapat memberi masukan mengenai kebijakan-kebijakan yang dibuaat oleh
pemerintah sehingga dapat memperbaiki kinerja pemerintah.
2. Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam komunikasi bisnis
Dalam
dunia bisnis Teknologi Informasi dan Komunikasi dimanfaatkan untuk
perdagangan secara elektronik atau dikenal sebagai E-Commerce.
E-Commerce adalah perdagangan menggunakan jaringan komunikasi internet.
Teknologi Informasi dan Komunikasi Bagi Dunia Bisnis
· Pemanfaatan TIK di Sektor Bisnis.
Bagi
dunia bisnis, jejaring telekomunikasi awalnya digunakan seperti halnya
jejaring listrik, distribusi air, dan jejaring utilitas lain. Ini
merupakan sumber yang penting, tetapi dulu perusahaan memiliki pengaruh
yang kecil. Perusahaan-perusahaan memiliki pilihan yang terbatas atas
layanan yang diperoleh dari penyediaan layanan yang dikelola secara
monopoli. Hari ini, para pengguna korporat meletakkan bersama
keseluruhan jejaring di bawah kontrol mereka, memotong-pintas jejaring
publik sebagian atau seenuhnya. Deregulation dan teknologi digital baru
telah mengizinkan perusahaan untuk secara sadar merancang dan
mengoperasikan jejaring telekomunikasi internal dan privat untuk
meningkatkan posisi kompetitif mereka. Apa yang dulunya merupakan biaya
untuk menjalankan bisnis, sekarang menjadi sumber keuntungan kompetitif.
Layanan
TIK sekarang digunakan oleh semua sektor ekonomik, mulai dari
pertambangan dan pertanian sampai layanan finansial, manufaktur dan
kepariwisataan. Jejaring privat ini hadir di semua industri global, di
mana perusahaan multinasional menjadi perusahaan jejaring. Para pengguna
bisnis berskala besar memiliki kebutuhan akan sistem yang
cost-effective, leluasa, aman, automated, terpadu dan terandalkan. Jika
para penyedia layanan lokal tidak dapat memenuhi kebutuhan ini, dengan
biaya yang masuk akal, perusahaan-perusahaan besar memiliki pilihan
untuk mengembangkan sendiri jejaring privat.
Perusahaan
multinasional telah dapat mengkoordinasikan produksi dan marketing
dengan sistem komunikasi berbasis satelit dengan kapabilitas
video-conferencing, untuk tujuan mengkoordinasikan pengembangan produk
dan disain manufaktur.
Perusahaan-perusahaan
kecil lebih terbatas kemampuannya untuk mengembangkan jejaring TIK
sendiri ataupun untuk menyewa, karena besarnya biaya. Ini menjadi
pilihan yang ekonomik hanya jika organisasi tersebut cukup besar untuk
menimbulkan cukup trafik untuk menghasilkan penghematan. Oleh karena
ini, perusahaan-perusahaan global merupakan pihak-pihak yang pertama
yang mengadopsi TIK baru. Sektor-sektor yang sangat bergantung pada TIK
mencakup, antara lain perusahaan-perusahaan layanan finansial.
Pada
ruang lingkup yang lebih luas, sebagai contoh pada lingkungan bisnis,
kehadiran teknologi informasi mulai disadari dapat menghadirkan berbagai
solusi yang dapat membantu proses bisnis yang ada. Departemen TI pada
sebuah perusahaan mulai dibangun dan secara konstan diminta untuk
mengembangkan suatu layanan, mengembangkan suatu sistem, dan
mengoptimalkan efesiensi bisnis berbasis teknologi informasi.
3. Pengaruh pemanfaatan Teknologi informasi dalam pengambilan keputusan bisnis
Membuat keputusan (decision making)
Membuat keputusan (decision making) adalah
suatu proses memilih alternatif tertentu dari beberapa alternatif yang
ada. Jadi, membuat keputusan adalah suatu proses memilih antara berbagai
macam cara untuk melaksanakan pekerjaan. Semakin berpengalaman dalam
pengambilan keputusan, semakin besar pula kepercayaan diri yang akan
semakin berorientasi pula pada suatu tindakan. Jika seorang wirausaha
mampu mengambil suatu keputusan dalam batas-batas waktu yang masuk akal,
mungkin ia mampu mengambil suatu keputusan yang menguntungkan sehingga
sewaktu-waktu muncul peluang-peluang bisnis.
Di
sini seorang Wirausaha harus cepat mengambil suatu keputusan agar dapat
menggunakan kesempatan sebaik-baiknya. Wirausaha yang ingin maju dalam
bisnisnya, harus dapat memutar akal dengan mengandalkan intuisi, ide-ide
yang penuh kreatif dan inovatif. Mereka juga harus memandang persoalan
dalam konteks yang lebih luas, sambil mengingat bahwa
keputusan-keputusan utama akan mempunyai akibat-akibat jangka panjang
atas operasi bisnisnya. Seorang wirausaha diharapkan lebih aktif dalam
dan lebih kreatif, karena ia harus membuat keputusan (decision making)
tanpa bantuan data-data kuantitatif (data berbentuk angka-angka) atau
dukungan staf yang berpengalaman.
Keberhasilan
seorang Wirausaha di dalam bisnis, tergantung pada kemampuan membuat
keputusan yang meningkatkan keuntungan bisnisnya pada masa yang akan
datang. Kemampuan membuat keputusan dapat diperoleh dari pengalamannya
selama bertahun-tahun. Akan tetapi, dalam prakteknya pasti ada saja
kesalahan-kesalahan, yang harus cepat disadari dan diambil tindakan
pembetulannya.
Dalam
perusahaan besar, biasanya pembuatan dan pengambilan keputusan itu
didasarkan atas dasar data-data dan dokumentasi perusahaan yang terdapat
dalam survei, laporan usaha, dan sebagainya. Informasi ini biasanya
telah dihimpun dengan cara yang sudah ditentukan, sesuai dengan
teknik-teknik pemecahan masalah.
Adapun pedoman untuk membuat keputusan, kuncinya adalah sebagai berikut:
1. Terlebih dahulu, tentukan fakta-fakta dari persoalan yang sudah dikenal.
2. Identifikasi,
bidang manakah dari persoalan-persoalan yang tidak berdasarkan
fakta-fakta. Di bidang yang dikenal inilah, seorang Wirausaha harus
menggunakan logika, penalaran, dan institusinya untuk membuat keputusan.
3. Keberanian dan antusiasme sangat diperlukan dalam menerapkan sebuah keputusan
4. Bersedia untuk mengambil tindakan agresif dalam menerapkan sebuah keputusan.
5. Ambillah risiko yang sedang-sedang saja jika terdapat ketidakpastian yang besar
6. Dalam keadaan tertentu, mungkin lebih baik untuk meneruskan sesuatu yang telah berhasil pada masa lampau.
7. Jauhilah keputusan-keputusan yang akan mengubah secara drastis susunan organisasi yang sekarang.
8. Keputusan perlu diuji cobakan dahulu.
BAB III
KESIMPULAN
Suatu
organisasi akan berjalan tanpa hambatan harus selalu dilihat dari cara
kegiatan berkomunikasi. Kesamaan pemahaman ini yang harus selalu di jaga
dan cara menyampaian pesan, perilaku komunikasi, situasi, tempat dan
waktu. Hal ini akan kemampuan berkomunikasi secara efektif bagi karyawan
dan sekaligus belajar berintraksi secara wawasan luas. Dengan adanya
makalah ini menjelaskan bahwa sangat penting komunikasi bagi pembisnis
karena komunikasi yang baik bisa mencampai tujuan bisnis tersebut.
Daftar Pustaka
http://ratnanhana.blogspot.com/2013/04/peranan-komunikasi-dalam-dunia-bisnis-1.html
https://taniakharismaya.wordpress.com/2015/03/17/memperbaiki-komunikasi-dalam-organisasi/
https://taniakharismaya.wordpress.com/2015/03/17/kesalahpahaman-dalam-berkomunikasi/
https://taniakharismaya.wordpress.com/2015/03/16/umpan-balik-dan-bentuk-bentuknya/
http://groupof3.blogspot.com/2013/12/tujuan-manfaat-komunikasi-bisnis.html
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/komunikasi_bisnis/bab1-latar_belakang_dan_peranan_komunikasi_dalam_dunia_bisnis.pdf
https://4r13s.wordpress.com/2009/11/04/pengertian-dan-peranan-komunikasi/
http://nuwrileardkhiyari.blogdetik.com/2013/11/25/komunikasi/
https://taniakharismaya.wordpress.com/2015/03/17/memperbaiki-komunikasi-dalam-organisasi/
https://taniakharismaya.wordpress.com/2015/03/17/kesalahpahaman-dalam-berkomunikasi/
https://taniakharismaya.wordpress.com/2015/03/16/umpan-balik-dan-bentuk-bentuknya/
http://groupof3.blogspot.com/2013/12/tujuan-manfaat-komunikasi-bisnis.html
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/komunikasi_bisnis/bab1-latar_belakang_dan_peranan_komunikasi_dalam_dunia_bisnis.pdf
https://4r13s.wordpress.com/2009/11/04/pengertian-dan-peranan-komunikasi/
http://nuwrileardkhiyari.blogdetik.com/2013/11/25/komunikasi/
https://shellrenoktarina.wordpress.com/2016/06/06/teknologi-informasi-dalam-komunikasi-bisnis/
Djoko Purwanto, 2003, Komunikasi Bisnis, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Curtis, Dan B;Floyd, James J;Winsor, Jerry L, 1999, Komunikasi Bisnis dan Profesional, Penerbit Remaja Rosda Karya, Bandung.
Guffey,Mary Ellen; Rhodes, Kathleen; Rogin, Patricia,2006, Komunikasi Bisnis : Proses dan Produk Buku 1 dan 2, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Nama kelompok :
Doni (13214239)
Hermawan prabowo (14214954)
Muklis anwarudin (17214625)
Niko ardian (17214945)
Riko nurman (19214398)
4EA32
Foto kelompok :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar